ByGalih Wijaya On Mar 15, 2016. SPANYOL, Bartolomeus Diaz adalah seorang penjelajah Portugis yang berlayar mengelilingi Tanjung Harapan, ujung selatan dari Afrika. Pada tahun 1481 ia melakukan ekspedisi di Pantai Emas bersama Diego de Azambuja. Ia merupakan seorang ksatria istana kerajaan, ahli berlayar, dan kepala penjaga
Berikutjawaban yang paling benar dari pertanyaan: Perhatikan keterangan berikut ini!1) Gambar di samping adalah salah satu pelaut berkebangsaan Portugis.2) Ia diperintahkan oleh Raja Portugis Joao III untuk menyusuri jalur pelayaran Bartholomeus Diaz dan harus mampu mencapai Asia.3) Pada tahun 1498 ia berhasil mencapai Kota Kalkuta di India.4) Pada kunjungan yang pertama ke India ini ia gagal
1 Bartholomeus Diaz. Bartholomeus Diaz merupakan seorang penjelajah dari Portugis. Pada bulan Agustus 1487, dia diutus oleh Raja Portugis Joao II (John II) untuk melakukan pelayaran ke Afrika Barat dalam usahanya menemukan Hindia, daerah yang kaya akan rempah-rempah.
Perjanjianini diberlakukan pada tanggal 4 Juni 1494 sampai 13 Januari 1750. Sesuai dengan perjanjian tersebut pelaut bangsa Portugis mencari jalan berlayar ke arah timur dari Eropa menyusuri Benua Afrika untuk mencari rempah-rempah, untuk para pedagang Spanyol berlayar kearah barat yaitu daerah Eropa ke Benua Amerika.
1 Bartholomeus Diaz (1487-1488) yang diutus raja Portugis untuk mengatur perjalanannya ke Afrika Barat. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa sampai abad ke-15 para pelaut Portugis hanya mampu mendarat di Pantai Emas saja. Dengan perjalanan inilah, Bartholomeus Dia akhirnya berhasil sampai. Gambar 6.8 ke ujung selatan Afrika yang disebut Tanjung
Dilansirdari Ensiklopedia, bartholomeus diaz yaitu tokoh penjelajah samudra yang berasal dari Portugis. [irp] Pembahasan dan Penjelasan. Menurut saya jawaban A. Inggris adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.. Menurut saya jawaban B. Portugis adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan
Ekspedisiini berhasil mendarat di Kalkuta (India) pada tahun 1498. Kemudian pada tahun 1511 dari India bangsa Portugis mengirim ekspedisinya di bawah pimpinan Alfonso d'Alburquerque, mengikuti perjalanan para pedagang Islam. Pada tahun 1511 itu juga Portugis berhasil menduduki Malaka, pusat perdagangan Islam di Asia Tenggara.
HomeUmum/ Perhatikan keterangan berikut ini!1) Gambar di samping adalah salah satu pelaut berkebangsaan Portugis.2) Ia diperintahkan oleh Raja Portugis Joao III untuk menyusuri jalur pelayaran Bartholomeus Diaz dan harus mampu mencapai Asia.3) Pada tahun 1498 ia berhasil mencapai Kota Kalkuta di India.4) Pada kunjungan yang pertama ke India ini ia gagal memperoleh banyak keuntungan akibat
BartholomeusDiaz аdаlаh seorang Portugis. Pada bulan Agustus 1487, dіа diutus оlеh Raja Portugis Joao II (John II) untuk melakukan pelayaran kе Afrika Barat dalam usahanya menemukan Hindia, daerah уаng kaya аkаn rempah-rempah.
Portugismerupakan salah satu bangsa di Indonesia yang mempelopori penjelajahan samudera. Portugis dan Spanyollah bangsa pertama yang berlomba-lomba untuk melakukan perjalanan menuju dunia baru. Banyak faktor yang membuat Portugis dan bangsa lain untuk menjelajah samudera, salah satunya adalah adanya semangat 3G, gold, glory gospel.
kT3ZqrI. SPANYOL, – Bartolomeus Diaz adalah seorang penjelajah Portugis yang berlayar mengelilingi Tanjung Harapan, ujung selatan dari Afrika. Pada tahun 1481 ia melakukan ekspedisi di Pantai Emas bersama Diego de Azambuja. Ia merupakan seorang ksatria istana kerajaan, ahli berlayar, dan kepala penjaga gudang kerajaan dari pasukan perang Saint Christopher. Pada tahun 1486 Raja John II mengutus Diaz untuk menjadi kepala ekspedisi untuk berlayar mengelilingi ujung selatan Afrika. Tujuannya untuk mengelilingi ujung Afrika adalah supaya menemukan rute perdagangan baru menuju ke Asia. Selain itu tujuan dari ekspedisi ini adalah untuk meninjau negara-negara yang diinginkan Portugis untuk menjalin hubungan persahabatan. Diaz juga diperintahkan mencari tanah oleh seorang pendeta Kristen dan pangeran Afrika, Prester John. Ia mulai melakukan ekspedisinya pada bulan Agustus tahun 1487, dan ia memimpin eksepedisi sebanyak tiga kapal. Dalam ekspedisinya tersebut, ia berhasil menemukan Tanjung Harapan dan berhasil mencapai titik terjauh saat berlabuh di Kwaaihoek. Setelah mencapai Kwaaihoek, ia ingin terus untuk melanjutkan ekspedisinya hingga India, namun ia terpaksa kembali karena krunya menolak untuk berlayar lebih jauh. Berkat ekspedisi Diaz, untuk pertama kalinya Eropa bisa melakukan perdagangan langsung dengan India dan negara lain di Asia. Pada tanggal 29 Mei 1500, Diaz mengadakan ekspedisi untuk yang kedua kalinya. Namun sayang, empat kapal yang melakukan ekspedisi kala itu terkena badai besar dan menyebabkan hilangnya Bartolomeus Diaz. Diaz tewas di dekat Tanjung Harapan ketika ia melaksanakan ekspedisi yang kedua. Bartolomeus Diaz adalah salah seorang yang mengabdi kepada raja dan negaranya sampai ia wafat. Untuk mengabdi kepada bangsa dan negara, kita tidak perlu harus melakukan hal yang sama dengan Bartolomeus Diaz. Mengharumkan Indonesia melalui berbagai karya dan prestasi juga salah satu bentuk pengabdian kepada negara.
Konsepsi Nicolous Copernicus yang menyatakan bumi berbentuk bulat berhasil menarik perhatian para petualang. Para petualang seperti Columbus berusaha untuk meyakinkan Raja Spanyol untuk mendukung ide penjelajahannya. Tidak mengherankan apabila sebagian besar penjelajah Eropa mendapatkan dukungan dan persetujuan dari pihak kerajaan. Sebelum Colombus mencapai Benua Amerika, pelaut Portugis telah lebih dulu mencoba mencari jalan ke Hindia Timur sebagai pusat perdagangan rempah-rempah. Bartholomeus Diaz memimpin ekspedisi Portugis pada 1487. Ekspedisi ini menempuh perjalanan dengan menelusuri pantai barat Afrika. Akibat terjangan ombak besar, rombongan ini harus mendarat di Tanjung Harapan Cape of a Good Hope, Afrika Selatan. Akhirnya, rombongan Bartholomeus Diaz tidak dapat melanjutkan pelayaran dan memutuskan kembali ke Portugis. Berdasarkan penjelasan di atas, maka jawaban yang tepat adalah A.
Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Tokoh Penjelajah Samudra? Apakah kalian pernah mendengar istrilah dari Tokoh Penjelajah Samudra? Jangan khawatir jika kalian belum pernah mendengarnya, disini PakDosen akan membahas secara rinci tentang tokoh penjelajah samudra dan gambarnya. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. 1. Bartholomeus Diaz Bartholomeus Diaz merupakan seorang penjelajah dari Portugis. Pada bulan Agustus 1487, dia diutus oleh Raja Portugis Joao II John II untuk melakukan pelayaran ke Afrika Barat dalam usahanya menemukan Hindia, daerah yang kaya akan rempah-rempah. Kepulauan nusantara sudah sangat terkenal waktu itu sebagai pusat penghasil rempah-rempah. Hindia/Indonesia terkenal di Eropa karena buku Books of arious periences yang ditulis oleh Marcopolo 1254-1324. Marcopolo merupakan pedagang dari Venesia, Italia. Di bukunya itu dia mengisahkan tentang kejaiban dunia atau Imago Mundi selama perjalanannya termasuk ketika dia berada di Hindia. Bartholomeus Diaz memulaikan pelayarannya dari Lisabon, ibu kota Portugis mengambil rute menyusuri Pantai Barat Afrika. Kemudian pada akhirnya dia sampai ke ujung selatan Benua Afrika. Di daerah itu, dia terpaksa berhenti kerena ombaknya cukup besar dan anginnya bertiup kencang. Ketika badai mereda, Diaz kembali ke Timur, lalu ke Utara, dan mencapai pantai Afrika di Teluk Mossel. Anak buah kapalnya ABK sempat mendesak untuk pulang ketika kapal sudah jauh berlayar ke arah Tenggara. Namun, Bartholomeus Diaz telah melihat bahwa pantai Afrika berbelok ke Utara sehingga jalan ke India terbuka. Dias pun kemudian menamakan titik Barat Daya Afrika itu sebagai Tanjung Badai. Kemudian oleh Raja Joao II menggantinya dengan nama Tanjung Harapan Cape of God Hope. Dinamakan Tanjung Harapan karena tempat ini memberikan harapan bagi bangsa Portugis untuk menemukan Hindia. Bartholomeus Diaz mendarat di Tanjung Harapan, Afrika pada tahun 1488. 2. Alfonso de Albuquerque Afonso de Albuquerque adalah seorang penjelajah dari Portugis yang terkenal yang berperan dalam pembentukan Pemerintahan Kolonial Portugis di Asia. Lahir di Alhandra pada tahun 1453, di dekat kota Lisbon, Portugal, dia pada suatu masa dikenal sebagai The Great, The Caesar of the East and as The Portuguese Mars. Ayahnya, Gonçalo de Albuquerque, Lord of Vila Verde dos Francos memegang posisi yang cukup penting di pemerintahan. Dari ayahnya pula ia memiliki hubungan darah/keturunan dengan keluarga kerajaan Portugal. Dia mendapatkan pendidikan dalam bidang matematika and Latin Klasik pada masa kekuasaan Afonso V dari Portugal, dan setelah wafatnya bangsawan itu, ia sepertinya bekerja di Arzila, Morocco untuk beberapa saat. Pada saat ia kembali ia ditunjuk se estribeiro-mor kepala penasihat untuk João II dari Portugal. Ketika raja baru Manuel I dari Portugal bertahta dia menunjukkan beberapa keengganan menuju Albuquerque, teman dekat yang ditakuti D. João II dan tujuh belas tahun lebih tua darinya. Pada tanggal 6 dari 1503 setelah karir militer yang panjang dan pada usia dewasa, Afonso de Albuquerque dikirim off pada ekspedisi pertama ke India dengan sepupunya Francisco de Albuquerque, setiap tiga komandan kapal, berlayar bersama dengan Duarte Pacheco Pereira dan Nicolau Coelho. Mereka berpartisipasi dalam beberapa pertempuran melawan pasukan Zamorin dari Calicut Calecute, Kozhikode, setelah berhasil mendirikan raja Cohin Cohim, Kochi dengan aman di atas takhtanya. Sebagai imbalan atas layanan ini mereka memperoleh izin untuk membangun sebuah benteng Portugis di Cochin dan hubungan perdagangan didirikan dengan Quilon Coulão, Kollam, sehingga membantu meletakkan dasar kerajaan negaranya di Timur. Pada bulan November, sesudah Malaka aman dan mempelajari kawasan dari “kepulauan rempah-rempah” lalu rahasia, Albuquerque mengirim sebuah pelayaran ke timur untuk menemukan rempah-rempah, dipimpin oleh Antonio de Abreu dipercaya dengan wakil komandan Francisco Serrão. Melayu pilot direkrut untuk membimbing mereka melalui Jawa, Kepulauan Sunda Kecil dan Pulau Ambon ke Banda Islands, di mana mereka tiba di awal 1512. Di sana mereka tinggal selama sekitar satu bulan,. membeli dan mengisi kapal mereka dengan pala dan cengkeh. António de Abreu kemudian berlayar untuk sementara Amboina Serrão melangkah maju ke Maluku tetapi terdampar dekat Seram. Sultan Abu Lais dari Ternate mendengar tentang mereka terdampar, dan, melihat kesempatan untuk bersekutu dengan bangsa asing yang kuat, membawa mereka ke Ternate tahun 1512 adalah mereka diizinkan untuk membangun benteng di pulau, Fort São João Baptista de Ternate, dibangun pada tahun 1522. Afonso de Albuquerque adalah seorang penulis yang produktif, mempunyai banyak menulis surat kepada raja pelaporan semua jenis hal selama gubernur, dari masalah kecil untuk strategi utama. Pada 1557 anaknya menerbitkan sebuah koleksi surat-suratnya di bawah judul Commentarios melakukan Grande Affonso d’Alboquerque – referensi yang jelas untuk Tafsiran Kaisar-yang kemudian dikaji dan diterbitkan kembali tahun 1576.. . Ada Albuquerque digambarkan sebagai “seorang yang bertubuh tengah, dengan wajah yang panjang, berwarna segar, hidung agak besar Dia adalah orang bijaksana, dan sarjana Latin, dan berbicara dalam frase elegan, percakapan dan tulisan-tulisannya menunjukkan pendidikan yang sangat baik nya Dia. kata-kata siap, sangat berwibawa dalam perintah itu, sangat berhati-hati dalam berurusan dengan orang Moor, dan sangat ditakuti namun sangat dicintai oleh semua, kualitas jarang ditemukan bersatu dalam satu kapten Dia sangat gagah berani dan disukai oleh keberuntungan.. “ Pada 1572 prestasi Albuquerque’s yang tertulis dalam The Lusiads, puisi epik Portugis utama dengan Luís Vaz de Camões Pupuh X, bait 40 sampai 49, adalah penyair yang memuji prestasi, tapi memiliki merenung mengerut atas aturan keras terhadap orang-orangnya sendiri, di antaranya Camões hampir sesama kontemporer. Pada tahun 1934 Albuquerque dirayakan oleh Fernando Pessoa di Mensagem, sebuah epik simbolis. Pada bagian pertama dari karya ini, yang disebut “Brasão” Coat-of-Arms, ia berkaitan protagonis historis Portugis ke masing-masing bidang dalam Portugis mantel-of-senjata, Albuquerque menjadi salah satu sayap griffin dipimpin oleh Henry navigator, sayap lain sebagai raja Yohanes II. Sebuah variasi indah dan mahal mangga, yang ia gunakan untuk membawa pada perjalanan ke India, telah dinamai untuk menghormatinya, dan saat ini dijual di seluruh dunia sebagai mangga Alphonso. Meskipun ketenaran, kota Albuquerque di New Mexico tidak dinamai menurut namanya. Itu dinamai setelah Raja Muda Spanyol Meksiko bernama Don Francisco Fernández de la Cueva, yang juga memegang gelar Adipati Alburquerque. Ada, bagaimanapun, sebuah kota dekat perbatasan Spanyol-Portugis bernama Alburquerque yang mungkin akar dari kedua nama. Selain itu, sangat mungkin bahwa salah satu thoroughfares utama di Malaka’s Portugis Pemukiman, Jalan D’Albuquerque, diberi nama setelah Afonso. 3. Vasco da Gama Untuk melanjutkan usaha Diaz, pada tanggal 8 Juli 1497, Raja Portugis, yang bernama Emmanuel I, memerintahkan seorang pelaut bernama Vasco da Gama untuk berlayar ke Timur kembali untuk mencari asal rempah-rempah. Karena rute pelayaran sudah ditemukan sebelumnya, Vasco da Gama langsung berlayar ke Samudra Atlantik dan sampai di sebelah Utara Pantai Tanjung Harapan. Pada tanggal 22 Mei 1498, Vasco da Gama bersama rombongannya yang terdiri dari para ABK dan pedagang tiba di Calcuta dan Goa di Pantai Barat India. Di kedua tempat itu, Vasco da Gama berupaya mendirikan pos perdagangan, karena dia menyangka India merupakan daerah penghasil rempah-rempah. Walaupun pada akhirnya dia dan para pedagang mengetahui India bukan penghasil rempah-rempah. Ia sempat membeli rempah-rempah untuk di kirim ke Portugis dan sebagiannya dijual ke negara Eropa lainnya. 4. Christopher Columbus Pada tanggal 3 Agustus 1492, dengan tiga buah kapal, yaitu Santa Maria, Nina dan Pinta, Christopher Columbus bersama adiknya Bartholomew ahli membuat peta mulai berlayar mencari sumber rempah-rempah di dunia Timur. Columbus memulai perjalanan ke Timur atau Asia dengan menyeberangi Samudra Atlantik. Dia mengarungi Samudra Atlantik lebih dari dua bulan untuk sampai di Pulau Guanahani yang terletak di Kepulauan Bahama, Karibia yang selanjutnya dikenal sebagai Hindia Barat. Dia dan seorang penyelidik bernama Amerigo Vespucci mendarat di Pulau Guanahani yang dikiranya Hindia pada tanggal 12 Oktober 1492. Kepulauan Bahama, Karibia kemudian diambil alih oleh tentara Spanyol dan diberi nama San Salvador. Pada tanggal 6 Desember 1492, Columbus mendarat di Haiti yang kemudian dinamakan Hispaniola. Sesuai perjanjian, ia diangkat menjadi Gubernur di Haiti. Christopher Columbus kemudian memutuskan kembali ke Spanyol pada tanggal 16 Januari 1493. Karena keberadaannya di Benua Amerika inilah, kemudian Christoper Columbus dikenal sebagai penemu Benua Amerika. 5. Ferdinand Magelhaens Ferdinand Magelhaens seperti juga Columbus merupakan penjelajah Samudra yang berasal dari Spanyol. Pada tanggal 10 Agustus 1519, Magelhaens berlayar ke barat dengan di dampingi oleh Kapten Juan Sebastian del Cano dan seorang penulis dari Italia yang bernama Pigafetta. Rombongannya terdiri atas 265 orang dan menggunakan lima buah kapal layar. Pigafetta tersebut yang menuliskan kisah perjalanan Magelhaens del Cano mengelilingi dunia yang membuktikan bahwa bumi itu bulat seperti bola. Jadi pelayaran Ferdinand Magelhaens tersebutlah yang dianggap pertama kali mengelilingi dunia. Dimulai dengan mengarungi Samudra Atlantik ke Barat menuju Pantai Timur Amerika Selatan. Ia kemudian menemukan selat di antara Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik di ujung selatan Benua Amerika yang kemudian dinamakan Selat Magelhaens. Pada tahun 1520 atau tahun 1521, setelah menyeberangi Samudra Pasifik, sampailah rombongan Magelhaens di Kepulauan Massava. Kepulauan ini kemudian diberi nama Filipina, diambil dari nama Raja Spanyol, Philips II. Pergantian nama ini kemudian menimbulkan kebencian dari suku Mactan yang tinggal di pulau itu. Maka pertempuran pun meletus antara orang-orang Mactan dan pasukan Ferdinand Magelhaens. Pertempuran ini menyebabkan gugurnya Magelhaes pada tanggal 27 April 1521. Rombongan yang selamat segera meninggalkan Filipina yang dipimpin oleh Kapten Sebastian del Cano menuju Maluku. Dua kapal ekspedisi yang tersisa tiba di Maluku pada tahun 1521 dan pada tahun 1522 mereka kemudian sudah tiba di Spanyol. Pelayaran ini kemudian dikenal dengan sebutan ekspedisi Magelhaens del Cano. Atas keberhasilan ekspedisi ini, Raja Spanyol menghadiahkan sebuah bola dunia tiruan yang berlilitkan ikat pinggang dengan tulisan “Engkaulah yang pertama mengitari diriku”. 6. Cornelis de Houtman dan Pieter de Kaizer Pada tahun 1595, De Houtman bersama Pieter de Kaizer dengan empat buah kapal yang memuat 249 orang awak beserta 64 meriam, memimpin pelayaran mencari daerah asal rempah-rempah ke arah timur mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Namun, karena kurangnya pengalaman, perjalanan yang ia lakukan memakan waktu yang sangat lama, yakni 14 bulan. Pada bulan Juni tahun 1596 Cornelis de Houtman bersama rombongan sampai di Indonesia dan mendarat di Banten. Banten pada waktu itu merupakan pelabuhan lada terbesar di Jawa Barat. Kemudian de Houtman meninggalkan Banten menuju ke timur menyusuri pantai Pulau Jawa dan kembali ke negaranya pada tahun 1597 dengan membawa cukup banyak rempah-rempah. Semenjak Cornelis de Houtman menjejakkan kakinya di Indonesia itulah, kemudian orang-orang Belanda mulai melakukan pelayaran-pelayaran liar ke Indonesia mencari rempah-rempah. 7. Jacob Van Neck dan Van Waerwyck Arung samudra yang dilakukan oleh bangsa Belanda kemudian terus berlanjut. Kini giliran Jacob Van Neck dan Van Warwyk yang mengarungi samudra dengan tujuan yang sama mencari sumber rempah di Indonesia. Mereka berhasil mendarat di Banten tahun 1598. Mereka disambut dengan baik di Banten, Tuban, dan Maluku karena kedatangan mereka bersikap hormat dengan penduduk setempat berbeda dengan pendahulu mereka Cornelis de Houtman. Sebab lain Van Neck dan Van Warwyk disambut dengan penuh keramahan oleh para penduduk adalah Banten baru saja mengalami banyak kerugian oleh orang-orang Portugis. Begitu pula halnya dengan Tuban dan Maluku, terlebih lagi saat itu Ternate sudah tidak menjadi sekutu Portugis, malah mereka sedang bermusuhan dengan Portugis dan Spanyol. 8. Sir Francis Drake Dialah orang Inggris pertama yang datang ke Indonesia dalam pelayarannya mengarungi dunia. Drake berangkat berlayar dari Inggris ke arah Barat pada 1577-1580. Dalam pelayarannya, rombongan ini singgah di Ternate dan sempat melakukan perdagangan rempah-rempah kemudian pulang ke negaranya dengan muatan cengkih. 9. Sir James Lancaster dan George Raymond Pada tahun 1591, Ratu Inggris yang bernama Elizabeth I yang pertama mendukung keterlibatan Inggris secara langsung dalam perdagangan rempah-rempah. Sir James Lanchester dan George Raymond atas nama Ratu Inggris tersebut kemudian bersiap dan mengadakan pelayaran. Lanchester berhasil mencapai Aceh dan Penang dan sampai di Inggris pada tahun 1594. Pada tahun 1600, Elizabeth I memberikan hak oktroi kepada maskapai atau organisasi dagang Inggris EIC. Pelayaran pertama maskapai dagang ini di pimpin oleh Lanchester dan pada bulan Juni 1602, berhasil tiba di Aceh dan terus menuju Banten. Akhirnya, dia mendapat izin membangun kantor dagang. Pelabuhan Banten inilah yang menjadi pusat kegiatan orang-orang Inggris sampai tahun 1682. Pada saat itu, Inggris memperoleh kemajuan di wilayah Asia. 10. Sir Henry Middleton Pelayaran kedua EIC di pimpin oleh Sir Henry Middleton di tahun 1604. Dia kemudian berhasil mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan Belanda. Antara 1611-1617, mereka mendirikan kantor-kantor dagang di Sukadana Kalimantan Barat Daya, Makassar, Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman, dan Jambi. Melihat kenyataan ini Belanda kemudian marah dan berkomplik dengan Inggris. Belanda menganggap bahwa cita-cita mereka dalam memonopoli perdagangan telah terlepas. Demikian Penjelasan Materi Tentang Tokoh-Tokoh Dunia dalam Penjelajah Samudra dan Gambarnya Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi